Sungkeman adalah salah satu tradisi yang mendalam dan khas dalam pernikahan adat Jawa. Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dan sesepuh, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam dalam konteks budaya Jawa. Mari kita telusuri lebih dalam tentang sungkeman dalam pernikahan adat Jawa.
Pengertian Sungkeman
Sungkeman adalah upacara atau ritual salam penghormatan dengan cara merundukkan kepala sambil menjunjung tangan ke dada, sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua atau yang lebih dihormati. Dalam konteks pernikahan adat Jawa, sungkeman dilakukan oleh pengantin kepada orang tua, kerabat, dan tetua adat sebagai ekspresi rasa hormat, penghargaan, dan permohonan restu.
Makna dan Simbolisme Sungkeman
1. Penghormatan dan Kepedulian: Sungkeman merupakan cara untuk menunjukkan penghormatan kepada orang tua dan sesepuh sebagai tanda rasa terima kasih atas didikan, bimbingan, dan kasih sayang yang telah diberikan sepanjang hidup.
2. Permohonan Restu: Sungkeman juga berfungsi sebagai permohonan restu kepada orang tua dan tetua adat untuk melangkah ke tahap selanjutnya dalam kehidupan, yakni membangun rumah tangga. Restu ini dianggap penting dalam memastikan kelancaran dan keberkahan dalam perjalanan hidup baru.
3. Simbol Persatuan: Dalam konteks pernikahan, sungkeman juga melambangkan persatuan dua keluarga yang melalui proses akulturasi dan harmonisasi nilai-nilai budaya serta tradisi.
Proses Pelaksanaan Sungkeman
1. Posisi dan Gerakan: Pengantin pria dan wanita melakukan sungkeman dengan cara berdiri di depan orang tua atau tetua adat dengan merundukkan kepala dan menjunjung tangan ke dada.
2. Ucapan Penghormatan: Selama sungkeman berlangsung, pengantin menyampaikan ucapan-ucapan penghormatan yang bersifat mengungkapkan rasa syukur, rasa hormat, dan permohonan doa restu.
3. Penerimaan Restu: Orang tua atau tetua adat yang menerima sungkeman memberikan balasan dengan memberikan doa restu dan ucapan-ucapan positif untuk masa depan pengantin.
Pentingnya Sungkeman dalam Pernikahan Adat Jawa
Sungkeman bukan hanya sekadar tradisi formal, tetapi juga memegang peranan penting dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis dan saling menghormati. Dalam konteks pernikahan, sungkeman menjadi momentum untuk membangun ikatan emosional dan spiritual antara kedua keluarga yang akan saling berbagi dalam kehidupan keluarga yang baru.
Kesimpulan
Sungkeman di pernikahan adat Jawa adalah manifestasi dari nilai-nilai kekeluargaan, penghormatan, dan kebersamaan dalam budaya Jawa. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan antarindividu, tetapi juga memperteguh hubungan antargenerasi serta menjaga kesinambungan dan kelestarian budaya Jawa. Dengan melaksanakan sungkeman dengan penuh kesadaran dan penghayatan, pengantin tidak hanya memperoleh restu secara fisik, tetapi juga spiritual untuk memulai hidup baru dengan penuh keberkahan dan kebahagiaan.